DILARANG MENGERASKAN HATI
Tuhan Yesus menempatkan dan memperhadapkan jemaat di Laodikia dalam suasana penghakiman, sementara Ia berdiri sebagai hakim dan jaksa penuntut. Tiga ungkapan dalam ayat 14 membuat hal ini menjadi jelas. Identitas pertama yng dinyatkan kepada jemaat Laodikia adalah “Amin”. Istilah ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalaah Pribadi yang bisa dipercaya.
Dengan kata lain, apa yang Dia firmankan tentang jemaat Laodikia adalah benar danya. Identitas kedua adalah benar adanya. Identitas kedua adalah “saksi yang setia dan benar”. Identitas ini meneguhkan identitas yang pertama dengan penambahan bahwa Tuhan Yesus juga adalah “Saksi yang setia dan benar”. Identitas ini meneguhkan identitas yang pertama dengan penambahan bahwa Tuhan Yesus juga adalah Saksi yang dapat diandalkan.
Jemaat Laodikia benar-benar suam-suam kuku dan menutup pintu untuk kebenaran. Mereka menyatakan diri Kristen tetapi enggan untuk diubah dan hidup menurut kebenaran Firman Allah. Tuhan Yesus menyatakan bahwa kondisi mereka ini sungguh sngat memalukan.
Ia berkata; “Karena engkau berkata : Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan Aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang maka Aku menasehatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKU emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan, dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat” (Why 3:17-18). Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar