harapkan

TEMA KGPM : YESUS KRISTUS DALAM KEBANGSAAN, KEBANGSAAN DALAM YESUS KRISTUS -- TEMA PGI : TUHAN MENGANGKAT KITA DARI SAMUDERA RAYA -- HARAPKAN YANG TERBAIK DARI TUHAN DAN LAKUKAN YANG TERBAIK DARI TUHAN -- BY CHRIST FOR CHRIST

Galery of Mesias

Kgpm_Mesias_Ranomut's  album on Photobucket

Selasa, 10 Januari 2012

YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA - Matius 18:1-5




Apakah anda mau disebut kekanak-kanakan? Apakah anda mau dibilang seperti anak kecil? Tidak ada orang dewasa mau disebut begitu. Orang akan merasa tersinggung karena yang kita assosiasikan dengan anak kecil adalah sifat-sifat yang kurang bagus seperti lemah, bodoh, memalukan, tidak tahu apa-apa, belum bisa bertanggung jawab, kurang sopan, bicaranya tidak karuan, atau perilaku konyol lainnya. Karena itu mungkin para murid Tuhan Yesus terkejut ketika Yesus berkata bahwa yang terbesar dan yang masuk ke dalam kerajaan Sorga adalah orang-orang yang seperti Anak Kecil.
Tidak terlalu berbeda dengan budaya kita sekarang, budaya yang berlaku pada zaman Yesus pun cenderung meremehkan status anak kecil. Masa anak kecil dianggap sebagai masa yang kurang berarti. Dalam budaya Yahudi memang anak dijunjung sebagai pusaka pemberian Allah yang berharga (lihat Maz. 127:3-5), namun status anak kecil dipandang rendah. Sama seperti wanita, anak tidak masuk hitungan (Contoh. Mat. 14:21).
Pandangan Yesus terhadap anak kecil begitu berbeda dengan pandangan orang banyak yang negative. Lalu apakah pandangan Yesus terhadap anak adalah positif? Tidak! Yesus berpandangan realistis! Yesus mengakui adanya sifat-sifat buruk pada anak (Mat. 11:16-19, Luk. 7:31-35). Namun Yesus pun melihat sifat-sifat baik pada anak kecil yang patut ditiru orang dewasa, yaitu sifat polos, ketergantungan, mau diberitahu, mau diajar, dan mau diatur. Padahal orang dewasa cenderung untuk berpretensi (merasa layak, pantas) dan merasa diri tahu.
Namun, pokok utama disini yang dibahas oleh Yesus bukanlah anak-anak, melainkan Allah dan kerajaanNya, atau tepatnya bagaimana dan kepada siapa Allah memberlakukan kerajaanNya. Murid-murid Tuhan Yesus berpikir bahwa yang layak dan terbesar adalah mereka yang berpretensi bahwa dirinya layak dihadapan Allah. Mereka mempertengkarkan masalah ini (Bnd. Markus 9:33-37) tentang ukuran apa yang membuat diri mereka yang berprestasi secara rohani atau mereka yang pantas disebut terbesar dan masuk dalam Kerajaan Allah.

Pembacaan ini memberi pengajaran tentang beberapa hal yaitu;
  1. Yang terbesar dan layak masuk kerajaanNya adalah mereka yang bertobat. Berbicara pertobatan, bukan sebatas pengakuan “saya sudah bertobat”, tapi berbalik sepenuhnya dari “cara hidup yang lama” (Yoh. 3:3), membuat hidup sepenuhnya berpedoman kembali kepada Allah.
  2. Yang terbesar harus menjadi sama seperti anak kecil, dalam arti hidup yang bergantung sepenuhnya kepada Allah, dan memiliki kerendahan hati (Bnd. Mark. 10:15). Yang terbesar bukanlah mereka yang berprestasi secara rohani, yang merasa bangga pada apa yang sudah dibuat dan dikaryakan, tapi justru sebenarnya yang merasa tidak berprestasi apa-apa dan tidak mempunyai pretensi apa-apa dihadapan Tuhan; Orang yang justru menaati dan mengajarkan perintah paling kecil (Bnd. Mat. 5:19-20; 11:11). Yesus membalikkan semua pendapat manusia tentang “Kebesaran” atau “Yang Terbesar” (Mat. 5:3-12); 20:25-29). Bagi Yesus, yang merupakan “kebesaran” dan yang “terbesar” adalah mereka yang mau menjadi pelayan.
  3. Menjadi seorang murid bagi Yesus bukan saja harus seperti anak kecil menerima kerajaan itu, tapi juga harus menerima anak kecil dalam nama Yesus. Artinya ia harus memberlakukan “yang paling lemah” sebagai orang yang dihormati, bukan sebagai “benda” yang dipakai untuk kepentingan diri (Bnd. Mat. 10:40; 25:40).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar