TUHAN MENGASIHI ANAK-ANAK

Markus 10:14

Yesus dan anak-anak

  “Tidak boleh Sofi! Ibu bilang tidak boleh!” teriakan Ibu Sofi terdengar jelas di telinga Santi, sahabat Sofi yang sudah menunggu di depan rumah untuk mengajak Sofi ke Ibadah Pondok Gembira, nada Ibu Sofi jelas sedang memarahi anaknya, membuat Santi merinding,dan bergegas meninggalkan rumah sahabatnya itu. Itu adalah teriakan ke sekian kalinya yang di dengar Santi, setiap kali Sofi meminta ijin untuk ke Ibadah Sekolah Minggu.

Di sekolah Santi terus mendekati Sofi untuk memberi semangat. “pasti lain waktu ibumu akan mengijinkan kamu ke sekolah minggu, yakin deh” bujuk Santi. “Aku jadi bingung, kenapa ibu akhir-akhir ini melarang aku ke Ibadah sekolah Minggu, sejak Bapak tiada, tingkah ibu berubah” kata Sofi. “Sudahlah, sabar…mungkin ibumu banyak masalah” kata Santi. “Menurutku, ibu hanya mau aku membantunya untuk bekerja, menurut ibu, saya harus membantu ibu untuk mendapatkan uang, jadi tidak perlu ke sekolah minggu”,jelas Sofi. Santi begitu sedih mendengar penjelasan temannya itu. Santi kemudian meminta bantuan teman-temannya di sekolah minggu untuk bisa mengajak Sofi ke Ibdah mereka.”Kasihan sekali Sofi,” kata Santi pada teman-temannya. Mereka kemudian sepakat untuk bersama-sama ke rumah Sofi.Upaya ini mereka lakukan tiada henti, hingga suatu kali Ibu Sofi berkata kepada Santi dan teman-temannya : “Apa kalian tidak punya waktu untuk membantu orang tua di rumah?” “Punya bu”kata Nita, sahabat Santi yang ikut ke rumah Sofi. Anak-anak lainpun mengangguk. “kami punya waktu kok Bu”, tambah Santi lagi untuk menguatkan ucapan Nita. “Orang tua kami selalu membantu  kami untuk bisa mengatur waktu dengan baik. Kami tak pernah dilarang untuk belajar, bermain, apalagi ke sekolah Minggu. Kata mamaku, justru kita harus rajin ke sekolah Minggu, supaya kita bisa lebih mengenal tentang kebaikan Tuhan Yesus” kata Santi. “Iya Bu, kalau kita tidak ke sekolah Minggu,jadi apa kita nanti?”. Ibu Sofi trenyuh dengan  ucapan anak-anak itu. Dia tahu bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan dengan melarang anaknya ke sekolah Minggu.”Ah,aku telah memeras dan menindas apa yang menjadi hak anakku”, katanya dalam hati. Anak-anak itupun akhirnya tersenyum, ketika Ibu Sofi meminta mereka untuk mengajak Sofi ke sekolah Minggu lagi.
Tanggapan Rohani :
1. Adakah diantara adik-adik yang malas ke sekolah Minggu? Mengapa?
2. Apa akibatnya jika kita berlaku acuh tak acuh dengan ibadah?
Nas Hafalan : Markus 10:14