PENJALA MANUSIA

Markus 10:13-16

Penjala Manusia

Jhoni, anak kelas besar, datang ke sekolah Minggu sedikit lebih awal. Ia ingin menanyakan sesuatu kepada ibu gurunya. “Ibu, saya merasa sedih tentang teman saya yang bernama Joko”, kata Jhoni. “Dia tidak percaya Yesus, dia bilang orang tuanya juga tidak percaya!” Pada saat itu Deni masuk ruangan itu. Rumah Jhoni dan Deni tidak berjauhan. Ibu Nani, guru sekolah Minggu itu bertanya pada Deni apakah ia juga mengenal Joko. “Kenal, bu” jawab Deni. “sepertinya Joko banyak masalah. Alangkah baiknya kalau ia kenal Yesus supaya ia dapat berdoa memohon pertolongan”. Bu Nani bertanya pada kedua anak itu apa yang dapat mereka lakukan kepada Joko.
Mereka memutuskan untuk bertemu dan bercerita tentang Yesus kepada Joko di minggu yang akan datang. “Mungkin kami bisa membawanya ke sekolahMinggu”, kata Jhoni. “Kedengarannya sangat bagus”,kata bu Nani. “Mari kita saling memegang tangan dan berdoa bersama.” Anak-anak itu tunduk kepala ketika Ibu Nani berdoa. Selama minggu itu mereka berdua pergi ke rumah Joko, mereka begitu senang bermain denga Joko dan berusaha untuk menunjukkan kasih Yesus kepadanya. Pada hari Minggu Jhoni mengajak Joko ke sekolah Minggu. Randi mengatakan bahwa ia harus minta ijin pada ayahnya.Ibu nani tersenyum ketika Jhoni dan Deni berjalan masuk ke sekolah minggu pada hari Minggu pagi. Ia telah berdoa untuk anak-anak itu sepanjang minggu. Benarlah, ada teman laki-laki lain bersma mereka. Ibu nani yakin bahwa anak itu adalah Joko. Pelajaran hari itu sungguh menyenangkan bagi semua anak. Ibu Nani bercerita tentang Yesus dan kasihNya. Pada akhir pelajaran, ia bertanya apakah ada anak yang mau menjadikan Yesus sebagai Juruselamatnya. “Saya!” Teriak Joko. Deni dan Jhoni saling memandang dan tersenyum. Ibu Nani memimpin semua anak dalam doa, kemudian mereka bersama mendoakan Joko. Selama minggu berikutnya Jhoni dan Deni bermain di rumah Joko, mereka ingin membuktikan kasih Yesus dalam perbuatan mereka sehari-hari, apalagi saat bermain dengan Joko. Nah, adik-adik, kalian tidak perlu menunggu untuk menjadi dewasa baru bisa menyaksikan tentang kasih Yesus bagi orang lain. Kalian bisa menjadi penjala manusia atau penginjil melalui perkataan dan perbuatan kita setiap hari. Adakah teman kalian yang masih malas dan bersikap cuek dengan kasih Yesus? Berdoalah pada Tuhan agar Ia menjadikan kalian penginjil atau penjala bagi mereka,  untuk di bawa pada Yesus.

Tanggapan Rohani :
1. Apa maksudnya menjadi penjala manusia?
2. Bagaimana seharusnya kita menjadi penjala manusia?

Nas Hafalan: Markus 1: 17
Nyanyian : Jadilah kau Pengail orang