Dalam pasal 3 ini, Paulus membahas syarat-syarat bagi tiga kelompok pemimpin jemaat. Dalam pasal 3:1-7 ia membahas tentang penilik-penilik jemaat. Dalam pasal 3:8-10,12-13 ia membahas mengenai diaken-diaken. Dalam ayat 11 ia mencantumkan syarat bagi pelayan-pelayan wanita. Pembahasan Paulus ini menekankan hanya syarat-syarat jabatan dan bukan apa yang menjadi tanggungjawab mereka.
Paulus memulai bagian ini dengan kalimat,”Benarlah perkataan ini..”(bnd. I Tim. 1:5), yang berarti ucapan ini dijamin oleh Paulus kebenarannya terutama bagi orang-orang yang meragukannya. Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan yang indah. Orang-orang pada jaman itu cendrung berpikir materialistis (1 Tim. ^:9,10,17)bahkan guru-guru jemaatpun dipengaruhi hal ini ( 1 Tim 6:5). Pekerjaan penilik jemaat dianggap tidak menguntungkan, oleh sebab itu tidak menarik dan dinilai rendah. Paulus melawan pendapat itu dan menyatakan kalimat ini, bahkan Paulus memandang tinggi jabatan penilik jemaat ( 1 Tim. 5:17).Menjadi hamba Tuhan adalah pekerjaan yang indah. Ia bahkan menetapkan syarat-syarat yang sepadan bagi orang yang ingin menjadi penilik jemaat. Apakah anda sedang memegang jabatan kepemimpinan rohan atau inginkah anda menjadi pemimpin rohani dikemudian hari ? Mari kita lihat diri kita masing-masing berdasarkan syarat-syarat yang dikatakan Paulus. Mereka yang mempunyai tanggungjawab yang besar harus memenuhi standar yang tinggi pula.
Menurut PB, istilah penilik jemaat,gembala dan penatua mempunyai arti yang sama. Penilik (episkopos) berarti pengawas dan penatua bertanggungjawab mengawasi pekerjaan jemaat (1 Ptr 5:1-3; is 20:17,28). Kata penatua adalah terjemahan dari kata presbutes (presbyteros) yang berarti orang yang sudah tua. Paulus menggunakan kata penatua dalam 1 Tim 4:14, bukan menunjuk pada suatu denominasi, melainkan kepada jabatan penatua dari suatu jemaat yang ditetapkan oleh Timotius. Penatua dan penilik jemaat (dua nama untuk jabatan yang sama, Timotus 1:5-7) adalah orang-orang yang dewasa dalam hikmat dan pengalaman rohani. Sedangkan gembala yaitu orang yang memimpin dan memelihara kawanan domba Allah. Perlu juga diperhatikan bahwa Paulus tidak memerintahkan Timotius untuk memulai jabatan baru dalam gereja. Orang-orang itu telah berfungsi menjabat sebagai penatua2 atau penilik2 jemaat di Efesus (Kisa 14:23; 20:17,28). Paulus memberikan 15 syarat bagi orang yang ingin melayani :
a. Tak bercacat,(anepilemptos), yang berarti tidak terbuka untuk diserang atau dipukul, tidak ada sesuatu yang bisa dengan mudah dikritik.Ini berarti seorang yang kepadanya tak dapat dilemparkan tuduhan. Kita dipanggil untuk hidup benar dihadapan Tuhan.memang tidak ada seorangpun yang tak berdosa, tapi kita harus berusaha keras untuk tak bercacat. Yesus pernah berkata “siapakah diantaramu yang membuktikan bahwa aku berbuat dosa ?” Tidak seorangpun. Kata2 Paulus ini menunjuk kepada sifat Kristus yang dituntut dari calon2 pemimpin rohani kita.
b. Suami dari satu istri. Atau laki-laki dari seorang perempuan, dan sebalinya yang berarti monogami. Pologami memang sudah ada diantara orang-orang Yahudi pada abad pertama, namun orang2 Kristen tidak menyetujuinya. Kemampuan manusia untuk mengatur rumahtangganya sendiri menunjukkan kemampuannya untuk mengawasi jemaat setempat.
c. Dapat menahan diri (nephalios) kata ini berarti tidak bercampur anggur, dipakai sebgai metapora orang yang berpikir dingin atau tenang. Orang yang menahan diri (self control) : tidak tergoda dan dapat menghindari hal-hal yang negative.
d. Bijaksana (sophron), berarti sehat dalam pikiran,control diri, yang diterjemahkan bijaksana. Bijaksana adalah sikap yang sesuai dengan akal budi yang telah diperbaharui Roh Kudus.
e. Sopan (kosmios), berarti berprilaku baik. Kata ini biasanya dipakai untuk menunjuk pada warga masyarakat yang baik, yang menampilkan bentuk kehidupan yang harmonis. Sopan adalah hasil dari kepribadian yang bijaksana. Paulus mengajarkan bahwa kehidupan kita harus menjadi kosmetik bagi Injil. Kosmetik digunakan untuk membuat kita menarik, jika digunakan dengan tepat. Ia membuat kita tampak cantik dan wangi. Dengan cara yang sama ketika orang2 non Kristen mengamati kehidupan kita mereka akan tertarik pada pesan Injil.
f. Suka memberi tumpangan (philoxenos),kata ini berarti mengasihi sesama siapapun dia. kata ini dalam bahasa Inggris :hospitable, yang berarti ramah,murah hati dan senang menjamu orang lain. Itulah sebabnya orang barat menyebut rumah sakit: hospitaly tempat dimana kita dapat membantu orang yang menderita sakit, baik secara jasmani maupun secara emosi. Gereja dan rumah orang kristenpun juga seharusnya menjadi “rumah sakit “, tidak hanya tempat kesembuhan rohani, tapi juga tempat jemaat berbagi satu dengan yang lainnya, sehingga mereka dapat saling memenuhi kebutuhan masing2.
g. Cakap mengajar orang lain (didaktikos), kata ini berarti pandai mengajar, yang berarti diri sendiri harus sudah diajar dan ada wujud konkrit melalui teladannya. Pengajaran firman adalah sangat penting dalam gereja, sebab dengan firman Allah gereja benar2 dapat dilindungi dari kesesatan dan kehancuran. Seorang penilik jemaat kalau ia bisa mengajar maka ia dapat dihormati, berwibawa dan dapat mempengaruhi orang lain.
h. Bukan peminum (parainos)berarti tidak dapat terpisah dari cawan anggur atau orang yang suka membuat gaduh.
i. Bukan pemarah (plektes), berarti “menyerang orang lain”, menggambarkan seseorang yang lebih cepat memakai tinju daripada mulutnya untuk menyelesaikan suatu masalah. Orang-orang semacam ini seringkali mengancam orang lain agar patuh kepada mereka.
j. Peramah dapat berarti lemah lembut, baik budi
k. Pendamai berarti tidak senang bertengkar, atau suka menimbulkan masalah.
Bukan hamba uang. Ini adalah suatu kecendrungan yang mematikan pelayanan. Jika seorang penilik jemaat menjadi hamba uang, secara halus ia akan memanfaatkan jemaat dan bekerja untuk tujuan dirinya sendiri, dan karena mengikuti teladannya jemaat juga akan menjadi hamba2 uang.
l. Seorang kepala keluarga yang baik. Disini dikatakan disegani dan dihormati dan bukan ditakuti. Hal ini merupakan batu ujian bagi pemimpin gereja, sebelum menjadi pemimpin gereja yang baik mereka harus menjadi pemimpin rumah yang baik karena prinsipnya sama, yaitu mengurusi orang.
m. Janganlah ia seorang yang baru bertobat. Ini menunjuk kepada perlunya waktu guna berakar lebih dulu.
n. Mempunyai nama baik diluar jemaat.
Selanjutnya tentang Diaken, kata ini berasal dari Diakonos yang berarti orang yang melayani atau juga hamba. Jabatan ini dimulai oleh rasul-rasul di Yerusalem (Kis 6:1-6), meskipun istilah diaken belum muncul, tetapi fungsinya sudah ada, yaitu dengan tujuan untuk menangani kebutuhan2 jasmani jemaat, khususnya kebutuhan para janda2. Diaken2 adalah pemimpin dalam gereja, syarat2 mereka tidak jauh berbeda dengan penilik jemaat, yaitu :
a. Terhormat (semnos) berarti, patut dihormati,mulia,berpandangan serius. Sikap ini menuntut kita agar dengan bijaksana menghindari hal2 yang ekstrem, cara berpakaian atau tingkahlaku yang menyolok, pembicaraan atau tindakan yang bukan2.
b. Tidak bercabang lidah (medilogos), yang berarti berkata dua artinya menceritakan rahasia seseorang kepada orang lain, pembawa kebohongan, atau orang yng suka menyebarkan gossip. Seorang diaken harus menyimpan rahasia jabatan.
c. Bukan penggemar anggur
d. Tidak serakah, yang berarti tamak akan laba yang keji,ungkapan ini lebih tajam dari ayat 3, karena seorang diaken lebih langsung berhubungan dengan uang dan lebih mngkin tergoda untuk menyalahgunakan jabatannya yang suci untuk memperoleh laba dengan cara yang keji.
e. Ajarannya sehat.
f. Harus diuji dahulu. (bnd Kis 6;3)
g. Mempunyai keluarga yang saleh
h. Melayani dengan baik
Dalam ayat 11 secara khusus paulus memberikan perhatian kepada pelayan2 wanita, yaitu Terhormat, tidak pemfitnah, dapat menahan diri , dapat dipercaya dalam segala hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar